Shalat Lima Waktu

Salat lima waktu adalah salat yang dikerjakan pada waktu tertentu, sebanyak lima kali sehari. Salat lima waktu merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Allah menurunkan perintah salat lima waktu ini ketika peristiwa Isra Mikraj.Salat ini hukumnya fardu ain (wajib), yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah menginjak usia dewasa (pubertas), kecuali berhalangan karena sakit keras, gangguan kejiwaan, haid, dan sebagainya. Khusus untuk sakit atau disabilitas yang membatasi umat menjalankan salat sebagaimana mestinya, maka mereka diperbolehkan melakukan salat dalam posisi duduk atau berbaring semampu mereka. Khusus pada hari Jumat, laki-laki muslim wajib melaksanakan salat Jumat di masjid secara berjamaah (bersama-sama) sebagai pengganti salat Zuhur. Salat Jumat tidak wajib dilakukan oleh perempuan, atau bagi mereka yang sedang dalam perjalanan (musafir).Waktu salat dari hari ke hari, dan antara tempat satu dan lainnya bervariasi. Waktu salat sangat berkaitan dengan peristiwa peredaran semu matahari relatif terhadap bumi. Pada dasarnya, untuk menentukan waktu salat, diperlukan letak geografis, waktu (tanggal), dan ketinggian. Istilah penanda waktu yang dikenal dalam salat lima waktu, yaitu subuh, zuhur, asar, maghrib dan isya. Perlu diperhatikan bahwa bila istilah-istilah tersebut merujuk pada nama salat, maka huruf depan harus menggunakan huruf kapital. Selain itu, jika kata-kata tersebut berfungsi sebagai penunjuk waktu, maka huruf depan tidak perlu menggunakan huruf kapital kecuali .di awal kalimat. Istilah dalam salat lima waktu adalah sebagai berikut.[1][2] Subuh Subuh diawali ketika fajar sadik muncul, yakni cahaya putih yang melintang di sepanjang ufuk timur, dan berakhir sesaat sebelum matahari terbit (syuruk). Salat Subuh dilaksanakan dalam 2 rakaat wajib. Zuhur Zuhur dimulai ketika matahari telah tergelincir (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu asar. Secara astronomis, waktu zuhur dimulai ketika tepi "piringan" matahari telah keluar dari garis zenit, yakni garis yang menghubungkan antara pengamat dengan pusat letak matahari ketika berada di titik tertinggi (istiwa). Secara teoretis, antara istiwa dengan masuknya zuhur membutuhkan waktu 2,5 menit, dan untuk faktor keamanan, biasanya pada jadwal salat, waktu zuhur adalah 5 menit setelah istiwa.[3] Salat Zuhur dilaksanakan dalam 4 rakaat wajib. Asar Asar dimulai setelah zuhur dan berakhir sesaat sebelum matahari terbenam. Menurut mazhab Syafi'i, Maliki, dan mazhab Hambali, waktu Asar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Sementara mazhab Hanafi mendefinisikan waktu Asar jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Asar dapat dihitung dengan algoritma tertentu yang menggunakan trigonometri tiga dimensi. Salat Asar dilaksanakan dalam 4 rakaat wajib. Magrib Magrib diawali sesaat setelah matahari terbenam berakhir, dan berakhir setelah syafak selesai dan waktu isya dimulai. Terbenam matahari di sini berarti seluruh "piringan" matahari telah "masuk" di bawah horizon (cakrawala). Salat Magrib dilaksanakan dalam 3 rakaat wajib. Isya Isya diawali setelah waktu magrib yang ditandai dengan hilangnya cahaya merah (syafak) di langit, dan berakhir ketika fajar sadik muncul. Salat Isya dilaksanakan dalam 4 rakaat wajib. Menurut Imam Syiah, Salat Isya boleh dilakukan setelah mengerjakan Salat Magrib.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Hidup Sehat

5 Tips Pola Hidup Sehat di Zaman serba Gadget

Cara Jalani Pola Hidup Sehat